ANTV

Rabu, 02 Maret 2011

Kiat-Kiat Mencapai Sukses

Meniti karir sejak usia muda???

sudah pasti jadi sesuatu yang paling diimpikan oleh banyak orang. Karena bisa mengumpulkan penghasilan lebih awal untuk masa yang akan datang. Lebih banyak waktu untuk lebih meningkatkan kemampuan, skill dan wawasan dalam pekerjaan.

ada beberapa langkah yang ga boleh dilupakan kalau ingin meniti karir di usia muda, salah satunya yaitu :

1. Niat Yang Kuat.

Ini adalah modal penting disaat anda berkeinginan dan bercita-cita menjadi pemuda/i dengan karir yang sukses. Bila anda memiliki niat setengah-setengah buat apa berbuat sesuatu untuk mewujudkan mimpi menjadi sukses. Maka hasil yang akan anda peroleh sebanding dengan niat anda tadi. Ya setengah juga.

2. Berani Mengambil Langkah.

Setelah niat anda bulat. Lakukan tindakan pertama apa saja yang harus dimulai untuk meraih sukses tersebut. Langkah pertama merupakan batu pijakan.

3. Terus Belajar.

Jangan puas terhadap apa yang anda ketahui atau kuasai. Selalu cari dan pelajari hal yang menurut anda penting dan mendukung karir anda. Mengikuti kursus, seminar, baca buku, diskusi dan lain-lain. Pengetahuan dan wawasan anda akan berangsur berkembang dan luas.

usahakan agar anda mendapat suatu pengetahuan setiap harinya, walaupun hanya sedikit.

4. Tidak Pernah Putus Asa.

Setiap langkah yang kita lakukan tidak selamanya membuahkan keberhasilan. Ada saja kegagalan dan rintangan untuk mencapainya. Ini mungkin penyebab seseorang menjadi turun mentalnya ketika keadaan tidak seperti yang diharapkan. Ubah paradigma bahwa kegagalan itu akhir dari segalanya. Bukan seperti itu. Yang sebenarnya adalah kegagalan menjadikan sebuah api semangat dalam diri anda semakin berkobar-kobar dalam meningkatkan perjuangan selanjutnya. Tantangan dan kegagalan itu adalah bumbu dari perjuangan hidup. Jangan pernah malu untuk belajar dari kegagalan atau kesalahan diri sendiri maupun orang lain.


5. Beribadah.

Jangan lupakan yang satu ini. Usaha untuk sukses yang anda inginkan di duniawi perlu diimbangi dengan usaha untuk sukses di akhirat yaitu dengan beribadah kepada Allah SWT.

6. Jangan pernah membandingkan diri dengan orang lain.

Karena akan selalu ada orang yang mencapai lebih banyak atau lebih sedikit dari anda. setiap orang memiliki nasib yang berbeda. KESUKSESAN BUKANLAH SUATU TUJUAN, TAPI ADALAH PERJALANAN. Kita harus bisa mengambil hikmah dari setiap pengorbanan yang kita lakukan. jangan jadikan kesuksesan suatu beban.

Tidak lupa bahwa tips diatas harus dilakukan secara konsisten dan perlahan dalam menerapkannya dalam hidup anda. Jangan terburu-buru. Pikirkan secara cermat. Ingat satu hal jaga selalu kestabilan dalam kondisi jiwa anda.

Tips Menjadi Guru Teladan

Guru merupakan salah satu profesi yang menjadi favorit orang dalam mencari lapangan pekerjaan. Dahulu pekerjaan sebagai pendidik ini dikatakan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.Namun apakah untuk saat ini semua profesi guru bisa dikatakan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa?

Jawabannya bisa iya bisa tidak. Guru merupakan istilah umum yang digunakan sebagai sebutan bagi subjek pendidik, baik di lingkungan formal maupun non formal. Orang yang mendidik dikatakan sebagai seorang guru.

Untuk guru-guru di lembaga pendidikan formal, saat ini rata-rata dari mereka adalah mereka yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Gaji para guru yang sudah terdaftar sebagai Pegawai Negeri Sipil saat ini cukup lumayan dan mensejahterakan.

Peningkatan gaji dan tunjangan dapat dinikmati secara baik. Pada kondisi ini apakah pekerjaan sebagai seorang guru masih dikatakan sebagai pahlawan tanpa tanda jasa?

Jawabannya tentu bisa Anda bandingkan dengan mereka-mereka tenaga pendidik non formal yang secara kontinyu memberikan pendidikan kepada orang-orang yang mau berguru padanya, misalnya seperti seorang guru ngaji, guru keahlian dan sebagainya yang dibayar dengan upah di bawah standar, bahkan tak jarang yang tanpa bayaran. Guru-guru seperti inilah yang barang kali lebih layak diberikan padanya label sebagai sosok pahlawan tanpa tanda jasa.

Guru yang ikhlas memberikan ilmu yang dimiliki pada muridnya tentu akan memberikan keberkahan tak hanya kepada guru itu sendiri, namun juga akan berimbas pada kelapangan hati dan pikiran si murid untuk menerima ilmu yang diberikan oleh sang guru.

Kualitas seorang guru juga akan berimbas pada kualitas murid yang dididiknya. Jika si guru baik, maka para peserta didik otomatis akan mencontoh sikap-sikap baik dari sang guru, sebaliknya jika si guru tersebut berkelakukan buruk, ia malah akan dibenci oleh peserta didiknya. Kata-katanya tidak akan didengar, sebaliknya kehadirannya akan ditakuti dan dibenci.

Menjadi Guru Teladan

Siapa orangnya yang tak ingin jadi guru teladan? Istilah guru teladan sebetulnya bukan hanya mereka-mereka para guru yang secara simbolik mendapat apresiasi penghargaan sebagai guru teladan oleh pihak-pihak tertentu. Yang paling penting sesungguhnya adalah memberikan nilai keteladanan secara hakiki, yakni tak hanya dari segi prestasi.

Namun segala macam hal secara keseluruhan seperti soal akhlak prilaku, mental, moral, sikap, pola pikir dan sebagainya. Guru yang baik adalah guru yang sukses memberikan keteladanan kepada para peserta didiknya dalam segala aspek.

Jika Anda masih bingung dari mana hendak memulai menjadi sosok guru idola di hadapan anak-anak didik Anda, tak salah jika Anda mencoba langkah-langkah berikut agar menjadi sosok guru teladan di mata para peserta didik Anda;

1. Jangan hanya mendidik dengan kata-kata, namun yang lebih utama adalah contoh sikap dari sang guru. Guru adalah contoh teladan. Contoh yang paling efektif adalah contoh sikap, bukan hanya bicara. Guru akan sangat dinilai sikap prilakunya oleh para siswa. Jika ingin para siswa suka pada Anda, perbaiki lah sikap-sikap buruk Anda.
2. Menjaga tutur kata dan bahasa. Mendidik lah dengan kelembutan dan kebijaksanaan. Bukan kebengisan maupun kediktatoran. Manakah yang lebih Anda sukai antara ditakuti dan disegani? Disegani lebih terhormat dari pada ditakuti. Segan bisa muncul sebagai dampak dari kebijaksanaan sikap-sikap Anda. Namun takut merupakan efek dari prilaku sebaliknya.
3. Jadilah guru yang berprestasi. Jika Anda seorang pendidik, usahakan Anda memiliki prestasi yang lebih baik dan dapat dibanggakan terhadap hal yang Anda ajarkan. Misalkan Anda seorang guru seni, maka Anda juga dituntut memiliki prestasi yang baik di dunia seni.

Hikmah Dibalik Cobaan

Kata orang, hidup ini layaknya roda kehidupan. Kadang berada di atas, kadang berada di bawah. Ada pula yang bilang hidup ini seperti ombak di pantai. Kadang tenang, namun tak jarang pula menghantarkan gelombang yang begitu kencang. Apa pun perumpamaan manusia terhadap kehidupan ini, intinya adalah hidup ini takkan setenang air di dalam kolam. Akan ada goncangan-goncangan, hambatan-hambatan, dan ujian-ujian yang bermacam-macam bentuknya.

Terkadang manusia seringkali merasa tidak mampu untuk menghadapi cobaan-cobaan hidup. Bahkan banyak pula yang tak menyadari bahwa semua nikmat dan semua ujian itu hanya berasal dari satu sumber. Semua itu berasal dari pemilik seluruh jiwa-jiwa manusia dan penguasa seluruh hati-hati manusia, yaitu Allah, Sang Maha Kuasa. Parahnya, ada juga yang menyesali diri sendiri, menganggap nasib diri terlalu sial, sehingga tak pernah mendapatkan kebahagiaan dalam hidup.

Mungkin anda pernah dengar cerita sebuah cangkir cantik yang dipajang di sebuah etalase toko. Sebelum berada di sana, ia hanyalah seonggok tanah liat yang sama sekali tidak dihiraukan orang. Kemudian seorang pengrajin mengambil dirinya, membentuk tanah liat itu, kemudian membakarnya di dalam perapian. Sang tanah liat sempat marah dan benci terhadap perlakuan yang diterimanya. Ia harus menahan sakit dan kepanasan. Tak sampai di situ, ia harus rela dicat dengan berbagai warna, kemudian dibakar lagi. Segala macam perlakuan sungguh tidak mengenakkan baginya. Namun apa yang terjadi, setelah semua proses selesai, sang tanah liat mendapati dirinya telah menjadi sebuah cangkir cantik. Ia bukan lagi seonggok tanah liat yang bau, tapi ia telah menjadi sosok baru dan tentu saja lebih baik. *

Mungkin kita sebagai manusia, seringkali berpikir seperti tanah liat tadi. Ujian-ujian yang mendatangi di setiap detik kehidupan selalu ditanggapi dengan ketidaksabaran, keluh kesah, dan ketidakikhlasan. Tak jarang mungkin di antara kita merasa terlalu dibebani dengan amanah-amanah, merasa hanya diri sendiri yang diberi ujian, sedang orang lain bisa bersenang-senang, dan ada juga yang justru berhenti dan tidak mau lagi berbuat karena merasa terlalu lelah, fatigue, dan kecewa. Belum lagi kondisi lingkungan, keluarga, dan teman-teman yang seringkali cuek, tidak perduli, dan sibuk dengan urusan masing-masing.

Tapi cobalah kita lihat kisah si gelas cantik tadi. Lihatlah, betapa setelah semua proses berlalu, seonggok tanah liat telah menjadi sebuah gelas cantik. Betapa indahnya perubahan itu. Saat ini anda mungkin sedang diuji berbagai macam masalah, mulai dari masalah di keluarga, orang tua, teman-teman, tempat kerja, bahkan amanah dakwah sekalipun, tapi percayalah bahwa Allah sedang membentuk anda. Bisa jadi anda tidak menyukai bentukan itu, tapi anda harus sabar. Bukankah selalu ada kemudahan setelah kesusahan? Ingat, awan tak selamanya mendung, sekali waktu ia akan cerah berawan menaungi langit. Bahkan angin topan pun tak selamanya meniupkan angin kencangnya, pada waktunya ia akan tenang dan reda kembali.

Dulu, seorang teman pernah bilang, kalau merasa diri sedang mendapatkan ujian yang begitu berat, berbaik sangkalah kepada diri sendiri dan kepada Allah. Ingat bahwa Allah selalu menurut persangkaan hamba-Nya. Anggap saja saat diuji dengan berbagai masalah, anda sedang dalam masa ujian layaknya anak sekolah. Untuk bisa naik tingkat, harus ada ujian untuk menguji kesiapan. Makin tinggi tingkat, makin tinggi pula level kerumitan ujian yang diberikan. Percayalah, kalau anda berhasil menghadapi ujian ini, anda akan berhasil naik tingkat di mata Allah, menjadi mukmin sejati. Allah tidak akan memberikan suatu ujian sesuai dengan kemampuan hamba-Nya. Kalau Allah saja yakin kita mampu, masa kita sendiri tidak yakin dengan kemampuan diri?

Buat saudara-saudaraku yang saat ini sedang diuji oleh Allah, apapun bentuk ujian itu, bergembiralah dan bersabarlah. Bergembira karena ujian berarti Allah masih peduli dan sayang kepada kita, untuk itu ia memberikan ujian agar kita lebih kuat, lebih bijak, dan lebih mulia. Allah ingin kita menjadi lebih baik di hadapan-Nya. Setelah itu, bersabarlah karena sesungguhnya kesabaran akan membuahkan ketenangan jiwa, kekuatan hati, dan sungguh Allah selalu bersama orang-orang yang sabar. Bersabarlah, karena Allah tidak akan meninggalkan hamba-Nya yang beriman, justru manusia lah yang seringkali meninggalkan sang penciptanya.

Apakah yang diperoleh orang-orang yang telah kehilangan Allah dari dalam dirinya? Dan apakah yang harus dicari oleh orang-orang yang telah menemukan Allah di dalam dirinya? Sungguh antara yang pertama dan kedua tidak akan pernah sama. Orang kedua akan mendapatkan segalanya, dan orang pertama akan kehilangan segalanya. **

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More